Ketua GNPF Ulama, Yusuf Muhammad Martak mengatakan dirinya pernah menemui Jokowi untuk bicara soal kriminalisasi ulama. Pertemuan itu, kata Yusuf Martak, bukan hanya sekali saja pertemuan itu. “Itu ada instruksi, untuk mengurus kasus soal penahanan ulama yang tidak ada kejelasannya. Tapi tidak jalan. Ini jadi pertanyan kenapa? Saya sudah bilang seandainya Jokowi dan Prabowo dijelekjelekkan keIslamannya, lalu salah satunya menang, berarti jelek keislamannya. Itu yang tidak boleh,” katanya.
Direktur Relawan TKN JokowiMa’ruf, Maman Imanulhaq mengatakan, ada kelompok orang yang tak nyaman kalau Jokowi jadi Presiden, sehingga dituding bermacammacam. “Intinya, siapa pun itu tidak boleh melakukan hate speech,” ujarnya.
Sementara peneliti Denny JA, Adjie Alfaraby menjelaskan berdasarkan data yang dimilikinya, dari enam kantong pemilih, yang paling ketat selisihnya di kantong pemilih Muslim karena selisihnya hanya 14%. “Suara muslim tidak bisa direbut hanya dengan halhal simbolik, tapi juga melalui program,” kata Adjie.
(Narasi)
#SuaraPenentu #Pemilu #Pilpres2019 #MataNajwa #Narasitv
Tonton juga part lainnya Mata Najwa eps. Berburu Suara Penentu:
Part 1 • Berburu Suara Penentu: Yusuf Mansur S...
Part 2 • Berburu Suara Penentu: Pencitraan Dem...
Part 4 • Berburu Suara Penentu: Berburu Suara ...
Part 5 • Berburu Suara Penentu: Berebut Suara ...
Part 6 • Berburu Suara Penentu: Siapa Capres P...
Part 7 • Berburu Suara Penentu Capres Paling...
Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar dan share..
ada juga Narasi Channel: http://bit.ly/NARASICHANNEL
dan NaraZ http://bit.ly/NARAZ
Mari subscribe yuuk..
/ najwashihab
/ najwashihab
/ najwashihabofficial